Istilah quasar merupakan akronim dari quasi-stellar radio source. Istilah tersebut digunakan karena pada awalnya quasar ditemukan dengan menggunakan teleskop radio sebagai sebuah objek yang memancarkan gelombang radio dengan redshift tinggi. Redshift yang tinggi menunjukkan bahwa objek tersebut berjarak sangat jauh dari bumi. Sampai saat ini, quasar merupakan suatu objek langit paling jauh yang dapat diamati dan yang memiliki luminositas paling besar di alam semesta. Kemudian sejalan dengan ditemukannya objek-objek lain yang serupa dengan quasar (yang jaraknya jauh dan luminositasnya besar) namun dengan pancaran radiasi gelombang radio yang lemah, maka digunakan istilah QSO (quasi stellar object). Walaupun demikian istilah quasar masih tetap digunakan untuk menunjuk seluruh objek QSO.

Sejarah Penemuan Quasar
Penemuan quasar dimulai dalam tahun 1960-an, ketika objek-objek tersebut masih dianggap sebagai bintang. Sekitar tahun 1960, Alan Sandage dari Observatorium Mount Palomar menentukan bahwa objek-objek tersebut memancarkan sumber radio. Penyelidikkan terhadap objek-objek seperti bintang yang memancarkan gelombang radio tersebut kemudian menunjukkan bahwa spektrum dari objek-objek tersebut tidak menunjukkan spektrum-spektrum bintang.
Pada tahun 1963, Maarten Schmidt menemukan bahwa spektrum quasar 3c273 bergeser menuju bagian merah dari spektrum, seperti halnya sebuah galaksi namun dengan sangat ekstrim. Dengan kata lain bahwa quasar tersebut memiliki redshift yang besar yang berkorelasi dengan jarak yang sangat jauh dari bumi.
Pada tahun 1973 mulai diusulkan model-model quasar sebagai hasil dari aktivitas supermassive black hole. 1979 sebuah quasar ditemukan membelok akibat gravitasi dari galaksi yang berada didepannya dimana hal tersebut mengkonfirmasi teori gravitasi umum Einstein.
 
Gambar: Quasar3C273


Sekarang telah banyak ditemukan quasar-quasar yang sangat jauh jaraknya. Ratusan ribu quasar telah ditemukan. Sebagian besar penemuan quasar tersebut dilakukan oleh Sloan Digital Sky Survey (SDSS). Data terakhir SDSS mencapai 120.000 quasar (http://www.sdss.org/signature.html diakses 30 Mei 2010).
Properti Fisis Quasar
  • Luminositas Tinggi
Quasar yang pertama kali ditemukan adalah 3C273 di rasi virgo yang merupakan salah satu quasar terdekat dengan bumi dan yang memiliki magnitudo semu tercerlang yaitu sekitar 12.8 tetapi memiliki magnitudo mutlat -26.7. Jika quasar tersebut diletakkan pada jarak 33 tahun cahaya maka quasar tersebut dapat seterang matahari. Luminositas quasar tersebut dapat mencapai 100 kali luminositas Galaksi.
  • Ukuran Objek Pengemisi Kecil
Quasar memiliki kecerlangan yang bervariasi setiap waktu. Kecerlangannya tersebut dapat bervariasi setiap bulan, minggu, hari, atau jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa quasar merupakan daerah (objek) yang sangat kecil yaitu sekitar ukuran tata surya atau lebih kecil.
  • Spektrumnya Menunjukkan adanya Garis Emisi yang Lebar
Walaupun berukuran kecil, dari analisa spektrumnya quasar tidak dapat dikatakan sebagai sebuah bintang. Pada spektrum quasar terdapat garis emisi H-alpha yang lebar.
Spektrum sebuah bintang seperti matahari
Spektrum sebuah QSO
  • Redshift yang Tinggi
Quasar tampak redup di bumi disebabkan oleh jaraknya yang sangat jauh. Jarak yang jauh tersebut dibuktikan dengan redshift (z) yang besar yaitu diantara 0.06 – 6.5. Redshift yang besar merupakan salah satu ciri khas dari quasar. Oleh karena jaraknya yang jauh, quasar-quasar terbentuk sejak umur alam semesta masih muda. Dengan memperhatikan kerapatan ruang quasar sepanjang waktu terlihat populasi quasar berada pada umur sekitar 12 milyar tahun.
Penghitungan jarak dengan menggunakan hubungan
d = (c/H0) * z
= 4200 megaparsecs * z
dimana d = jarak; c = kecepatan cahaya; H0 = konstanta Hubble; z = redshift berlaku hanya jika z << 1.
Untuk quasar yang memiliki z bisa lebih dari satu maka hubungan tersebut tidak dapat digunakan. 
Sumber: http://ermala.wordpress.com/2011/03/10/quasar/

Categories:

Leave a Reply