Mau meminum air seni sendiri? Bukan mengada-ada,
itulah yang akan dilakukan astronot NASA di luar angkasa. Seiring
persiapan badan luar angkasa Amerika Serikat (NASA) memperbanyak jumlah
astronot yang akan menetap di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ada satu mesin yang dibuat untuk kepentingan astronot.
Dikirim
ke ISS oleh pesawat ulang-alik Endeavour, mesin tersebut tak lain
adalah pengolah air buangan yang akan memproses air seni para astronaut
menjadi air minum untuk keperluan bersama. "Kami sempat mencoba langsung
air ini. Tidak ada yang merasa jijik. Selain ada sedikit rasa iodin,
air olahan itu sama saja dengan air biasa. Malah saya sekarang masih ada
sisa dan disimpan di lemari es," kata Bob Bagdigian, pimpinan tim
pengolah air tersebut.
Sistem pengolah
air buangan itu dibuat dengan bujet US$250 juta atau sekitar Rp2,5
triliun. NASA menjadikannya sebagai salah satu tujuan utama dari misi
ulang-aliknya ke-124 yang telah diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa
Kennedy di Florida, Sabtu (15/11).
Selain
sistem pengolah air, pesawat ulang-alik Endeavour yang membawa tujuh
awak tersebut telah merapat ke ISS kemarin dengan membawa antara lain
toilet, lemari es, dua tempat tidur kecil, alat olahraga, dan oven
serbabaru. Semua barang itu akan membuat astronaut tinggal lebih nyaman.
"Dengan isi begitu banyak orang, memang sudah saatnya dipasang dua
kamar mandi di ISS. Lebih nyaman dan efisien," kata astronaut Sandra
Magnus yang akan menggantikan pekerjaan Greg Chamitoff sebagai insinyur
penerbang.
Chamitoff sendiri sudah
mengangkasa sejak Juni lalu dengan naik misi ulang-alik sebelumnya. NASA
ingin meyakinkan bahwa sistem pendaur air itu bisa bekerja dengan baik
sebelum mengirimkan lagi tiga astronaut sebagai awak stasiun luar
angkasa.
Penggunaan kembali air buangan
akan sangat penting apabila NASA telah memensiunkan pesawat
ulang-aliknya. Biasanya pesawat itu menghasilkan air dari sisa proses
sistem elektroniknya. Daripada dibuang, air sisa itu lantas dimasukkan
kembali ke dalam stasiun. Namun, jangka waktu operasional pesawat tak
akan lama lagi. Kini tinggal 10 penerbangan tersisa, termasuk misi
perbaikan teleskop luar angkasa Hubble.
NASA sudah siap mengakhiri program pesawat ulang-alik pada 2010 mendatang. "Kami tidak bisa terus-terusan mengirim air untuk enam awak stasiun luar angkasa. Jadi, sistem daur ulang menjadi keharusan," tutur Direktur Penerbangan Stasiun Luar Angkasa Ron Spencer kepada AFP. Dengan sistem pengolah air yang baru, NASA berharap bisa memproses sampai 23 liter air setiap hari.
Sasarannya antara lain mengumpulkan kembali 92% air dari air seni para astronaut dan dari uap air di udara dalam kabin. Air buangan diolah melalui serangkaian teknik pemurnian yang cukup rumit. Di dalamnya termasuk teknik filtrasi, oksidasi, ionisasi, dan penyaringan. Teknik terakhir tadi terbilang cukup sulit dilakukan dalam gravitasi yang rendah.
Sistemnya antara lain meminjam hasil penelitian yang dilakukan Michigan Technological University sejak 1993 sampai 1997. Di dalam mesinnya terdapat prosesor yang menyaring sampah benda padat seperti rambut, lalu mengirim air melalui wadah penyaring.
Menurut Bob Bagdigian, langkah terakhir dari pengolahan air tadi adalah penambahan iodin untuk mengontrol pertumbuhan mikroba. Mesin pengolah air itu didesain untuk memproses air buangan yang dikumpulkan selama sehari dalam waktu kurang dari 24 jam. "Jadi, air yang kita minum hari ini semula adalah air toilet yang kemarin," kata Bagdigian.
sumber: dicopas sesuai aslinya dari mediaindonesia
Categories:
Fakta-Fakta